Pengertian Layar Monitor
Salah satu hardware komputer adalah monitor, yang dimaksudkan sebagai alat keluaran atau interface yang berfungsi untuk menampilkan gambar pada layar dan berfungsi sebagai layar visual yang menghubungkan orang dengan komputer. Gambar yang ditampilkan berasal dari proses grafis yang dilakukan oleh kartu VGA. Secara fisik, monitor mempunyai bentuk seperti layar televisi dan berfungsi untuk menampilkan data dan informasi yang berguna bagi pengguna komputer. Selain itu, monitor juga berfungsi sebagai alat output yang membantu berinteraksi antara komputer dan penggunanya, atau penggunanya. Dengan demikian, monitor dapat dianggap sebagai salah satu hardware terpenting dari komputer. Istilah "monitor" sebenarnya berasal dari bahasa Latin dan berarti "pengingat" atau "penyaran".
Perangkat monitor menjadi kebutuhan utama manusia dalam berinteraksi dengan komputer. Bahkan semua data yang kita input ke dalam komputer akan terbaca karena adanya monitor. Selain itu, saat mendokumentasikan foto, merekam video, pasti akan membutuhkan media untuk menampilkan gambar maupun video tersebut. Monitor akan menghasilkan output tampilan berupa sajian grafis dan sejenisnya dari data yang telah di input.
Secara umum monitor sudah berevolusi dari tahun ke tahun dalam segi kualitas gambar, perkembangan bentuk, dan jenisnya. Jenis monitor juga dibuat sedemikian rupa mengikuti perkembangan teknologi untuk menyesuaikan kebutuhan pengguna komputer. Selanjutnya merupakan penjelasan sejarah dan perkembangan layar monitor dari masa ke masa.
Sejarah Perkembangan Layar Monitor
- Tabung Katode (Cathode Ray Tube - CRT):
Teknologi CRT merupakan bentuk awal dari layar monitor komputer. Monitor CRT menggunakan tabung katode untuk menghasilkan gambar. Ini adalah teknologi standar untuk komputer pribadi selama beberapa dekade, mulai dari tahun 1950-an hingga awal 2000-an. Monitor CRT cenderung cukup besar dan berat. - Layar Datar (Flat Panel Displays):
Pada tahun 1960-an, teknologi layar datar mulai dikembangkan. Ini termasuk teknologi seperti LCD (Liquid Crystal Display), LED (Light Emitting Diode), dan lainnya. LCD menjadi sangat populer karena bentuknya yang tipis dan kualitas gambar yang lebih baik. - TFT-LCD (Thin-Film Transistor Liquid Crystal Display): Teknologi TFT-LCD adalah jenis layar datar yang menggunakan transistor semikonduktor untuk mengontrol setiap piksel secara individu. Ini menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik dan konsumsi daya yang lebih rendah. TFT-LCD menjadi standar dalam monitor komputer dan laptop.
- LED Monitor:
Meskipun LED adalah teknologi pencahayaan, bukan jenis layar itu sendiri, monitor LED menggantikan monitor LCD konvensional. Monitor LED menggunakan lampu LED sebagai sumber cahaya yang lebih efisien dan tahan lama. - OLED (Organic Light Emitting Diode):
Monitor OLED menggunakan bahan organik yang dapat menghasilkan cahaya sendiri saat diberi daya. Ini menghasilkan kontras yang sangat tinggi, sudut pandang yang luas, dan warna yang hidup. Monitor OLED digunakan dalam aplikasi seperti monitor televisi dan beberapa perangkat seluler. - Monitor Resolusi Tinggi:
Perkembangan terbaru dalam sejarah layar monitor termasuk monitor dengan resolusi yang sangat tinggi, seperti monitor 4K (3840 x 2160 piksel) dan 8K (7680 x 4320 piksel). Ini memberikan gambar yang sangat tajam dan detail. - Monitor Geser Sentuhan (Touchscreen):
Monitor touchscreen menjadi semakin umum, terutama dalam perangkat mobile dan komputer all-in-one. Mereka memungkinkan pengguna untuk berinteraksi langsung dengan layar menggunakan sentuhan jari.
Kelebihan dan Kekurangan Jenis Layar
1. Monitor CRT
- Merupakan monitor dengan teknologi usang, sehingga dapat menemukan dan membeli dengan harga yang mudah atau gratis.
- Tidak memungkinkan monitor CRT untuk ‘dead pixel’.
- Sudut pandang tampilan luas, sehingga dapat melihat gambar dengan jelas hampir dari semua sudutnya.
- Berbentuk tabung besar, berat, dan menempati banyak ruang.
- Boros listrik atau daya dan menghasilkan banyak radiasi.
- Tampilan monitor dapat berkedip beberapa saat karena laju penyegaran, yang memungkinkan mengganggu mata.
2. Monitor LCD
- Ringkas, ringan, tipis, dan hemat ruang, sesuai kebutuhan modern untuk desktop.
- Membutuhkan sedikit daya daripada monitor CRT tradisional.
- Layar matte pada jenis layar LCD tidak silau seperti yang terdapat pada monitor CRT.
- Kedipan layar cukup minimal.
- Tidak terjadi masalah dengan pembakaran gambar.
- Harga jual relatif mahal daripada monitor CRT.
- Ketika melihat tampilan dari sudut gambar pada monitor akan terlihat samar.
- Piksel mati atau ‘dead pixel’ kemungkinan dapat terjadi karena buruknya produksi kristal cair.
- Karena menggunakan filter polarisasi, arah cahaya cukup terbatas dan mengganggu masalah sudut pandang pengguna.
3. Monitor LED
- Menggunakan daya yang cukup sedikit daripada monitor LCD. Sangat ideal untuk perangkat yang sensitif energi seperti laptop dan tablet.
- Kualitas gambar yang dihasilkan lebih baik, bahkan ketajaman dan warna lebih unggul daripada monitor LCD.
- Harga yang cukup mahal, karena biaya manufaktur yang tinggi.
4. Monitor OLED
- Lebih hemat daya karena tidak membutuhkan backlight seperti LED.
- Terbuat dari bahan organik yang sangat ramah lingkungan.
- Tampilan baru dan menarik, layar didesain dari warna dan kaca yang transparan yang cukup tipis sehingga ringan dan fleksibel.
- Jangkauan warna yang terang dan memiliki tampilan sudut pandang yang luas. Monitor OLED dapat memancarkan cahaya secara langsung.
- Harga cukup mahal.
- Masa bertahan bahan organik relatif pendek yaitu sekitar 14.000 jam dibandingkan dengan monitor datar lainnya. Namun, sejak 2007 lalu ada perkembangan masa bertahan OLED hingga 198.000 jam, dari sebelumnya.
- Kandungan bahan organik OLED dapat rusak jika terlalu lama di tempat lembab atau bahkan terkena air.
0 Komentar